Kamis, 13 Oktober 2011
Sihir Sebuah Nama
Menunggu di ruang hati.
namun tak berani untuk melangkahkan kaki.
bersama sejuta desir yang menggangguku yang sebaiknya tak kumiliki.
Kuambil sebuah nama yang sempat kuukir.
semakin lama nama itu membuatku semakin tersiksa.
desir desir aneh bergetar semakin hebat.
kucoba untuk membinasakan nama itu bersama sejuta rasa yang berkecamuk.
bersama tetes air mata dukaku.
namun, mengapa nama itu tak jua hangus?
hingga meluap sudah desir itu,
hingga habis air mata yang terurai.
aku harus apa ?
aku terdiam penuh arti.
hanya 1 hal yang ingin kutanyakan padanya : apakah dia juga tersihir oleh desir ini ?
^ARINI^
Rabu, 12 Oktober 2011
TERINGAT
Ku tambahkan masa lalu ku
Berharap tak kan kembali lagi
Atau pun terulang
Tapi, hati kecil ini tak bisa tuk berbohong
Hati ini tak bisa berlari menghindari dari kenyataan
Setiap ku buka lembaran-lembaran masa lalu ku
Tangan ini tak bisa lepas tuk menyentuhmu
Tapi…
Semua itu menjadi tak mungkin
Setelah ku tahu kau t’lah mendapatkan penggantiku
Namun ku kini
Hanya bisa mengenangmu dan mengingatmu
**ADIRA**
Kamis, 10 Februari 2011
Contoh paragraf argumentasi:
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.
Sumber : Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia